nikah siri itu setauku si nikah bawah tangan, hanya nikah secara agama tapi tidak didaftarkan di KUA. Kantor Urusan Agama. Jadi secara agama nikahnya sah tapi secara hukum negara tidak diakui ya karena tidak dicatat oleh negara.

Setauku itu orang yang nikah resmi (bukan hanya siri) setelah mereka ijab kabul, mereka dapat surat nikah. Aku pernah liat isinya surat nikahnya mama papa waktu mau bikin paspor. isinya ya tentang kapan dan dimana berlangsungnya pernikahan, siapa mempelainya, wali, saksi, terus mas kawinnya apa, ya semacam itulah…

kalau nikah siri ya asalkan syarat dan rukun nikah terpenuhi ya pernikahan itu sah. ijab qabul, kedua calon mempelai, wali, saksi. dan memang itu mitsaqon gholizonya mempelai pria dengan ALLAH sudah sah pula.

siri dari kata sirran kali ya? sirran berarti lirih, memelankan suara. kalu kita shalat itu lho, ada shalat berjamaah yang bacaannya sirran seperti dhuhur dan ashar. mungkin kalu dianalogikan ya sama, nikah siri berarti nikah yang diam-diam saja. ya walaupun arti ‘diam’ disini juga rancu. maksudnya ‘diam’ itu rahasia atau biasa saja cuman memang gembar – gembor, tidak membuat ‘pengumuan’ bahwa ini lho saya sudah menikah. karna kalu seperti itu ada juga orang yang nikah resmi tapi ga gembar – gembor tapi toh juga ga disebut nikah siri.

kenapa orang nikah siri?
pasti ada alasan donk kenapa ko melalukan ini dan itu. kalu menurut pendapatku yang timbul akibat banyak liat berita tentang nikah siri, orang nikah begitu itu karena (PERTAMA) si cowonya sebelumnya udah nikah sama cewe2 lain, dan nikah siri dianggap sebagai jalan aman untuk berpoligami.

trus ada juga yang nikah siri karna (KEDUA) pengen menyalurkan nafsunya aja, beda tipis lah sama kawin kontrak. nikah siri ya yang dipilih. biar legal aja, daripada zina?

alasan lain lagi (KETIGA) bisa juga karena keluarga pihak cewe ato cowo ada yang tidak setuju, ya semacam kawin lari. pertanyaanku adalah kalau gitu yang jadi wali cewenya sapa ya? masa perannya langsung digantikan hakim nikah? lah ya kalu keluarga udah setuju mah ga papa, lha kalu ga setuju? gampang banget yak kalau gitu?hmm…

nah kalu alasannya (KEEMPAT) karena biaya, itu lain lagi menurutku. merujuk pada sms seorang saudari tercinta bahwa nikah di KUA itu perlu uang kira-kira 300.000 – 1juta (plus amplop buat penghulu), menjadi alasan bagi orang-orang kurang mampu untuk melaksanakan nikah siri. modalnya ya cuma dandan sama ngundang modin (perangkat desa bagian agama di desa) trus ngasi sangu ke dia, dan nikah terlaksana. so simple.

sebab (KELIMA) adalah ‘ya terserah a… kan uwes sah secara agama… Hakimku ALLAH, udah beres kok menurut hakimku…’ . yang kelima ini ya ga ada alasan, alasannya ‘ya pokoke gt deh’…
“BARANG SIAPA MENAATIKU BERARTI MENAATI ALLAH. BARANGSIAPA MENENTANGKU BERARTI MENENTANG ALLAH. BARANG SIAPA MENAATI PEMIMPIN (UMAT)KU BERARTI TELAH MENAATIKU, DAN BARANG SIAPA MENENTANG PEMIMPIN (UMAT)KU BERARTI TELAH MENENTANG ALLAH” (HR Bukhari)

mengenai UU tentang nikah siri itu aq ko pro ya. sepakat. setuju. alasan yang digunakan udah bisa dipastikan donk, menurut teori si untuk melidungi kaum hawa.

sekarang menurutku. kalu ada yang bilang ‘nikah ko dilarang? orang zina malah dibiarin yang mau nikah ko malah dipenjara’. lho ya nikah monggo-monggo saja toh. cuma alangkah lebih baik, himbauan, lebih tepatnya kalu nikah resmi tidak hanya nikah siri. gampangnya gini aja deh kalu seorang pria memang punya niat baik pada kita, membahagiakan kita fitdunya wal akhirhat nah buat apa nikah siri segala? yo tinggal daftar di KUA aja kenapa? katanya cinta? katanya sayang? ‘ayo donk persunting aku’. kalu masalah zina yang ga dipenjara itu, siapa bilang? ada juga ko peraturan mengenai itu y walau aku ga tau persisnya UU nomer brapa tapi aku yakin itu ada. kalaupun ada pengecualian, itu oknum. percaya kalau neraka itu ada percaya juga donk kalu orang-orang tak bertanggungjawab itu juga ada, asalnya dari sana bakal kembali ke sana juga to.

orang yang nikah siri trus cewenya hamil lalu melahirkan anak, si anak juga tidak mendapat akte kelahiran kan? padahal akte kelahiran itu penting sekali untuk membuat dokumen saat besar nanti. ga usah nunggu besar deh, daftar sekolah aja pake akte kelahiran, bikin ijasah, apply kursus sekarang juga pake akte kelahiran. apa wes, jadi TKI? masuk jasa penyalur TKI? lha bikin paspornya? emang dikiranya ga pake akte lahir. mau ga sekolah? haduh mau nambahi kemiskinan lagi? negara kita udah cukup banyak dan akarnya kemiskinan itu apa? kebodohan, pendidikan yang kurang. nanti terus pasti ada yang bilang ‘mau masuk sekolah biar pinter aja ko dipersulit’. lah… coba deh dirunut, ‘tinggal daftar nikah di KUA aja ko sulit?’ oke deh kalu mau mikirin syahwat aja nikah siri mungkin emang dirasa jalan aman, tapi setelah itu? akan banyak masalah kecil-kecil yang membuntuti. lha kok mau dibuntuti masalah-masalah itu. nek aku mah yo ogah.

masalah kemiskinan itu (alasan nikah siri yang KEEMPAT), gimana ya nek itu. yang jelas ga ada orang yang mau terlahir dengan keadaan kekurangan, kemiskinan. dan orang miskin jelas berhak juga untuk menikah, merasakan surga dunia, berkeluarga. banyak kan kegiatan sosial kaya nikah masal gitu, mungkin itu jadi solusinya untuk sekarang-sekarang ini. aku ga tau ya proses administrasi di KUA itu macam apa, tapi udah ada belum ya semacam ‘paket menikah (khusus orang tak mampu)’. kalau udah ya baguslah. :) . jadi modelnya kaya kalau mau daftar beasiswa itu lho, kalau memang golongan kurang mampu, ya disertai surat bukti gaji (kalo PNS), keterangan tidak mampu dari RT/RW setempat. trus nanti ya KUA mau tak mau juga memberikan keringanan bagi pihak-[ihak itu. Jadi pemerintah beserta jajarannya ga hanya bikin ‘ga bole ini ga bole itu’ aja tapi disertai solusi-solusi untuk segmen-segmen yang butuh pengecualian.

.ferferianfer.